cerita buat nin
tak habis cerita
lepas kisah
tak usai kisah
luncur kesah
tak rampung kesah
jiwa ini resah
abadi
golakan gelisah
:aku rumputan
di maha sunyi
aku riuh dan waswas
dan kamu
waktu yang berputar
perputaran murni harihari peradaban
dengan sederhana
ke manapun setia pada edarnya
:garis lurus
aku tentang sejak mula
kerna jiwa
melulu rindu tikungan
begitulah lelaki
bisa sengaja sanggup sial
tanpa pernah butuh
tanda baca
jauh dari titik
koma
atau apa saja
dan keharusan tertentu
yang mestinya ada
kadangkadang
ingin juga kembali
ke Asal
seperti kelelawar di guanya
jauh dari lintasan cahya
berikan kepak hanya pada malam
saat udara kosong
tanpa angin
tanpa plikplak sintuhan helaihelai dedaun
dan tanpa bulan
di sebalik cadar malam
mungkin benar
gelap itu Kodrat
tapi kegelapan
cuma sebagian tipu daya alam
heran
kamu begitu Murni
seperti kemauan
yang terbebas dari hawamalam
seperti malam
yang tak pernah ditinggal rembulan
seperti rembulan
yang seolah bersarang di dasar samudra
dan menggerakkan pelayaran
dari kedalaman maha hening
biar laju
segala
ke dunia baru
di luar dunia baja yang menggemuruh
di luar dunia plastik yang palsu
di luar dunia pipapipa bawah tanah yang suram
dan di luar dunia kaca
yang melukai jasad dan jiwa
aku terlalu cepat lahir
aku celaka dan benci usia
aku berani mati
tapi Lupa hidup
lalu nafasmu menyuplai zat asam bagi paruparuku
ketika waktu mengkhianatiku dengan puisi
dan suratsurat cinta
bir
dan pertemuanpertemuan di hotel
dengan wanitawanita
yang tak pernah sepenuhnya benarbenar kukenal
dan harus segera dilupa pada esoknya
aku letih
Luruh dan Repih
lalu
kepadamu
aku belajar menjadi kanakkanak
pengin bisa tanpa dosa
...
liburan kesedihan yang Tampan
aku
kota
tak berlampu
memang gelap
tapi tak senyap
lihat
di sepasang mata ini
tak ada nama
yang terpeta
sebagai iklim
musim
dan cuaca
aku telah kaubaca
kata demi kata
ke kalimat
sunyi
Selalu
malam
di Taman
kukenang kamu
selintasan
dini hari
di Laut
namamu berkelebat
memagut
pagi
saat kutulis puisi
wajahmu membayang
di segala sisi
siang
di keriuhan lalulintas
aku melihatmu bergegas
senja
di simpanglima
kita berpeluk
saling menyatakan cinta
sesudahnya
kita menjadi kawasan rawan
yang sungguh mencemaskan
tergoda
terpikat rasa dekat
aku menjauh
tapi
selalu kau kata
tak baik
bersua tanpa bertabik
tak pantas
jika angin bergegas tanpa bekas
maka kupandang engkau
kupeluk kamu
Dukalara itu
dara, dara! menangislah, dara!
menangislah
jika kaupercaya bahwa airmata
mampu mengatakan yang ingin
diucap hati
atau bahwa tangisan
adalah kehadiran duta bahasakalbu
menangislah
di samudera
di stepa
di semakbelukar
di hutan
di lembah
di tebingtebing
di jurang dan goagoa
di telaga dan sungai
di sawahsawah dan di ladang
di Cinta
atau di sarang labalaba
menangislah sampai airmata menguap
lalu luruh sebagai embun
dan ngriwis menjelma gerimis
biar esoknya
orangorang bisa bercakap tentang hujan Pertama
:namanya Cinta
1 komentar:
kalau masa lalu ada sajak untuk nin,
kuharap pasti ada sajak untuk lia yang mega
kalau masa lalu adalah rajutan benang biru
kuharap nin, lia, dan sedert namaikut memintalmu
menjadi timur yang lebih teduh
sekalipun matamu masih tampak
meradang di balik kata-kata yang menyapa
ah timur,
bagian dari masa laluku dengan sahabat karibku
toh ikut memperkaya batinku
sebab seorang teman, sekalipun cuma dalam hitungan jam
ia tetaplah jiwa yang terus berjalan
mencari arahnya
menemu kebajikan, semoga.
Posting Komentar