Jumat, 13 Juni 2008

dari malam ke Malam


Timur Sinar Suprabana:


tentang Debu


debu

di kalbu

luruh

terbasuh

senja

ditunggu Jiwa

malam

tak kelam


ingin yang congkak

sejenak terdepak

sebentar tunduk

merunduk

rembulan Jelita

mempesona

doa terkirim

takzim

biru

:sepenuh Rindu


april 2008

Timur Sinar Suprabana:

tentang Kilau


o, siapa gemerlap mencahya dalam senyap

berkilau mengertab seluruh gelap

tak tergoda di gelombang coba

tak berpaling meski terpelanting


o, siapa selain Pencinta

.....

:engkau, Saudara

semoga di antara mereka


ada!

april 2008


Timur Sinar Suprabana:


tentang Riang


ada yang bernyanyi

menari

dalam sunyi

:meminang hati


ada yang menanda usia

menakik nama

dalam cinta

:menghijaukan jiwa


malam terhampar

menggeletar

berbinar

:membirukan debar


doa, wirid dan dzikir

membulir bergulir

mengalir

:membeningkan pikir


lindap

tapi tak Senyap!

april 2008


Timur Sinar Suprabana:


tentang Mata


mata mati, hati lahir kembali.

caci mati, negeri semi lagi.


ketika mata mati caci mati

ketika hati lahir kembali

ketika negeri semi lagi

:kita punya hari buat nyanyinari


meski dalam sunyi

walau di urat sepi

tapi telah jauh kita dari api

dari kata dan pandangmata berduri

yang bertahun bikin hidup nyeri


sekarang

di sini

selain terang

:mati

april 2008


Timur Sinar Suprabana:


mati Sudah


di hati hari

cinta Mati


di cinta Mati kabut tak terperi

menyungkup negeri


ragu

mangu

:tiada yang tak kelabu


bahkan kalbu telah pula berdebu

dan kehidupan mulai selalu tersedu


kerna di hati, di hari

cinta Mati

april 2008


4 komentar:

Kurniawan Yunianto mengatakan...

hari ini, sabtu,14 Juni 2008 aku baca sajakpuisi njenengan yang "dari malam ke malam"

hati yang penuh Cinta mengatakan...

suwun untuk kunjungan panjenengan.

Unknown mengatakan...

HALAH TIMUR ANGIN DUDUK...
IAT NGICUK..!
PEMULUNG SAMPAH MAKNA BERKEDOK TUKANG KHAYAL DUNIA SENI!

Unknown mengatakan...

dalam sangat pak timur.